Rabu, 12 Desember 2012

Berlibur ke Kebun Stroberi

Aku dan teman-temanku berlibur ke kebun stroberi
mau tau kaya gimana..ayo lihat di sini
berlibur ke kebun stroberi #1

Untung kami tidak ketinggalan bis gara-gara nungguin si Ari :)
berlibur ke kebun stroberi #2 

Selama perjalanan, kami sangat menikmati pemandangan yang sangat indah walaupun Ari sama Tasya ga berhenti berantem.
berlibur ke kebun stroberi #3

sesampainya di kebun stroberi kami tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk makan buah stroberi sepuasnya. poko'e...mantappp
berlibur ke kebun stroberi #4

setelah kami puas menikmati buah stroberi, kami pun segera pulang. Karena kecapean selama perjalanan kami berempat tertidur lelap.
berlibur ke kebun stroberi #5 

Kamis, 06 Desember 2012


Karangan

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

        Narasi
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.
  • Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
  • Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
  • Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W + 1 H, yang dapat disingkat menjadi adik simba.[rujukan?]
  1. (What) Apa yang akan diceritakan,
  2. (Where) Di mana seting/lokasi ceritanya,
  3. (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
  4. (Who) Siapa pelaku ceritanya
  5. (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
  6. (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.
Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.
Contoh
Contoh narasi berisi fakta: saya malam ini akan tidur dan bangun esok pagi

sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan

  Pemggunaan Huruf Kapital
 
Huruf Kapital disebut juga Huruf Besar. Huruf kapital adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus ( lebih besar dari huruf biasa ), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat, huruf pertama nama diri, dan sebagainya.  Huruf Kapital biasa di gunakan untuk menandai kata-kata yang penting dalam suatu kalimat. Baik yang berupa nama benda, nama orang, nama tempat ataupun untuk menganti nama-nama tuhan. Berikut ini contoh penggunaan huruf kapital.


Huruf kapital atau huruf besar sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
  • Saya seorang guru.
  • Kita adalah makhluk Tuhan.
  • Siapa namamu ?
  • Selamat malam.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
  • Anto bertanya, "Kapan ayah pulang?"
  • Bapak menasihati, "Berhati-hatilah, Nak!"

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.;
  • Allah
  • Yang Maha Pengasih
  • ..dan Kami turunkan kepadamu..
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dari nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
  • Haji Rhoma Irama
  • Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
  • Raden Mas Ngabehi Ranggawarsita
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang, instansi, atau nama tempat.
  • Beliau merupakan Perdana Menteri Singapura.
  • Bapak Menteri Andi Mallarangeng
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang.
  • Ricky Subagya
  • Viera Aningtyas
  • Muhammad Alif Rizaldi
  • Ayu Wulandari
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
  • suku Jawa
  • bangsa Jerman
Catatan: Huruf kapital tidak dipakai untuk kata 'bangsa', 'suku', dan 'bahasa' yang mengawali sebuah nama.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
  • Pertempuran Medan Area
  • Proklamasi Kemerdekaan
  • hari Minggu
  • Idul Adha
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi
  • Asia Selatan
  • Asia Tenggara
  • Jazirah Arab
  • Selat Karimata
  • Kota Purwokerto
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama negara, badan, lembaga pemerintahan, dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi, kecuali konjungsi.
  • Departemen Perindustrian
  • Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
  • Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel, seperti: di, ke, dari, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
  • Dari Ave Maria ke Jalan Lain Menuju Roma
  • Pelajaran Geografi untuk Sekolah Menengah Pertama
Huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
  • Dr. = Doktor
  • dr. = Dokter
  • S. Pd. =Sarjana Pendidikan
  • Sdr. = Saudara
  • S.Sos. = Sarjana Sosial
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.
  • Kapan Paman meninggal ?
  • Surat Kakak sudah saya terima.
Huruf kapital dipakai untuk menyebutkan judul karya ilmiah (bukan judul buku).
  • PENELITIAN ANJING HUTAN
Catatan: Jika judul karya ilmiah itu memiliki kata konjungsi (kata penghubung), maka huruf kapital hanya diberikan di huruf pertama setiap kata, sementara huruf pertama kata konjungsi tetap menggunakan huruf kecil.
  • Penelitian Tentang Gempa Aceh dan Yogyakarta.   
sumber:http://mastugino.blogspot.com/2012/09/penggunaan-huruf-kapital.html

Rabu, 28 November 2012

Guruku Pahklawanku

Engkau Laksana Matahari yang selalu menyinari bumi
Sinarmu yang penuh warna
Mengajarkan kami sebuah kata
Kata nan indah penuh makna
Pembawa perubahan penentu masa depan
Langkahmu adalah sebuah harapan
Tak peduli seribu rintangan yang datang
Walau kadang nyawa engkau pertaruhkan
Demi sebuah impian cerah menuju Indonesia yang cerdas
Kesabaranmu adalah keberhasilan
Merubah kami menuju kebaikan
Segala cara engkau lakukan
Berharap bisa sesuai tujuan untuk pembelajaran yang bermakna
Sejuta Terimakasih kuucapakan
Pengorbananmu tak mungkin kulupakan
Ilmu yang berguna yang selalu kau ajarkan menjadi bekal meraih impian.
By. Rozat Rifai
 sumber: http://www.cumaseo.com

semua tentang bahasa

semua tentang bahasa

<iframe src="https://docs.google.com/document/pub?id=1jPMe9dQMMo_x8N093hdoE4Ohpwz2Sq0XEgKCPIJhhTY&amp;embedded=true"></iframe>
pantun jenaka untuk anak SD :

Pohon ceri subur tumbuhnya
Petik buahnya masukkan kantong
Saling memberi saling menerima
Saling bantu tolong menolong

Jika ke kota beli kain kaca
Beli pita dua seuntai
Rajin menulis rajin membaca
Itu pertanda anak yang pandai

Ke Bandung beli tahu bulat
Jangan lupa dengan peuyeumnya
Siapa sering makan coklat
Hati-hati rusak giginya

Di sana gunung di sini gunung
Di tengah-tengah gunung Rajabasa
Ke sana bingung ke situ bingung
Lebih baik ke sekolah saja.

Jalan-jalan naik bis kota
Melewati Sungai Musi
Ibu adalah orang tua kita
Yang harus kita sayangi

Masuk istana berliku-liku
Bertemu dengan sang raja
Aku senang baca buku
Buku antarkan kemana saja

Lebaran Makan Ketupat
Jangan Lupa dengan Dagingnya
Siapa Sering makan Coklat
Hati-Hati Rusak Giginya

Bunga mawar bunga melati
Harum mewangi indah di taman
Orang sabar dan baik hati
Pasti disukai teman

sumber: http://okijo.info/koleksi-pantun-anak-anak-sekolah-dasar/

Sastra Anak


Pengertian dan manfaat sastra anak SD
Sastra anak adalah sastra yang menglisahkan dunia anak (fantasi-bermain) dan bersifat “ ke-masakini-an”.
Tingkat menggemari, yang ditandai oleh adanya rasa tertarik kepada buku-buku sastra serta keinginan membacanya dengan sungguh-sungguh, anak melakukan kegiatan kliping sastra secara rapi, atau membuat koleksi pustaka mini tentang karya sastra dari berbagai bentuk.
Tingkat menikmati, yaitu mulai dapat menikmati cipta sastra karena mulai tumbuh pengertian, anak dapat merasakan nilai estetis saat membaca puisi anak-anak, atau mendengarakan deklamasi puisi/prosa anak-anak, atau menonton drama anak-anak.
Tingkat penikmatan, misalnya menikmati pembacaan/deklamasi puisi,menonton drama, mendengarkan cerita.
Tingkat penghargaan, misalnya memetik pesan positif dalam cerita, mengagumi suatu karya sastra, meresapkan nilai-nilai humanistik dalam jiwa; menghayati amanat yang terkandung dalam puisi yang dibacanya atau yang dideklamasikan.
Tingkat pemahaman, misalnya mengemukakan berbagai pesan-pesan yang terkandung dalam karya sastra setelah menelaah atau menganalisis unsur instrinsik-ekstrinsiknya, baik karya puisi, prosa maupun drama anak-anak.
Tingkat penghayatan, misalnya melakukan kegiatan mengubah bentuk karya sastra tertentu ke dalam bentuk karya lainnya (parafrase), misalnya mengubah puisi ke dalam bentuk prosa, mengubah prosa ke dalam bentuk drama, menafsirkan menemukan hakikat isi karya sastra dan argumentasinya secara tepat.
Tingkat implikasi, misalnya mengamalkan isi sastra, mendayagunakan hasil apresiasi sasatra untuk kepentingan peningkatan harkat kehidupan (Suparman dalam Tarigan 2000)
·         melatih keempat keterampilan berbahasa,
·         menambah pengetahuan tentang pengalaman hidup manusia seperti adat istiadat, agama, kebudayaan, dsb, 
·         membantu mengembangkan pribadi,
·         membantu pembentukan watak,
·         memberi kenyamanan,
·         meluaskan dimensi kehidupan dengan pengalaman baru (Wardani 1981)
·         mengembangkan imajinasi,
·         mengembangkan pandangan kearah persoalan kemanusiaan,
·         meningkatkan keterampilan membaca- menulis yang akan diuraikan secara singkat.
Tema-tema yang sesuai untuk prosa fiksi anak-anak adalah tema-tema yang menyajikan masalah-masalah yang sesuai dengan kehidupan anak, seperti kepahlawana, kepemimpinan,suka duka, pengembaraan, peristiwasehari-hari, kisah-kisah perjalanan seperti ruang angkasa, penjelajahan, dan sebagainya (sarumpaet, 1976; Huck, 1987; Mithell, 2003).
Berkaitan dengan pemecahan masalah yang disajikan dalam cerita, sarumpaet (11976) berpandapat bahwa akhir cerita anak-anak tidak selalu suka ataupun indah. Walaupun cerita dapat berakhir dengan duka, yang penting bersifat afirmatif (menimbulkan respons yang positif)
Penyajian Gaya langsung pada umumnya berkait dengan pengaluran, penokohan, latar, pusat pengisahan dan gaya bahasa. Hal-hal yang perlu di perhatikaqn dalam penyajian yaitu, alur, cerita anak-anak seharusnya singkat dan mengetengahkan jalinan peristiwa yang dinamis dan jelas sebab-sebabnya, tokoh, melalui pengisahan dan dialog akan terwujudkan suasana dan tergambar tokoh-tokoh yang jelas sifat,peran, maupun fungsinya dalam cerita (Faris, 1993).
Selain alur dan tokoh, latar cerita juga dapat memudahkan anak mengidentifikasi cerita. Cerita dengan latar tempat dan waktu yang dekat dengan kehidupan anak sehari-hari dapat menarik perhatian anak.
Pusat pengisahan (sudut panndang) adalah pisisi yang diambil pengarang dalam menuturkan kisahnya dan bergantung pada pusat pengisahanya. Pusat pengisahan yang jelas akan dapat memperjelas amanat cerita. Gaya bahasa, gaya bahasa dalam cerita anak umumnya dituturkan secara langsung, tidak berbelit-belit (sederhana), kalimatnya pendek-pendek, tetapi tetap mengacu pada factor keindahan.
Kebanyakan bacaan anak ditulis oleh orang dewasa sehingga fungsi terapan sering dimanfaatkan untuk menampung kecenderungan penulisnya untuk menggurui (sarumpaet, 1976). Fungsi terapan dalam hal ini untuk menambah pengetahuan umum baik dalam bidang sosial, bahasa, maupun sain sehingga hal-hal yang ditampilkan dapat mengajarkan sesuatu. Dari sisi format dan artistiknya, karakteristik sastra anak dapat terlihat dari segi ukuran, gambar dan ilustrasi, warna, dan elemen-elemen gambar dalam cerita (Tomlinson, 2002; Mitchell, 2003; Norton, 1987).
Ø  jenis sastra untuk anak-anak
Secara umum jenis sastra terbagi atas tiga bentuk, yaitu bprosa, puisi, dan drama. Ketiga bentuk tersebut memiliki ciri dan otonomi yang berbeda. Bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan format teks/ struktur, bahasa, dan bangun sastranya (mode). Jenis-jenis sastra tersebut dapat digunakan sebagai materi pembelalajaran sastra semua jenjang pendidikan. Dari bentuk-bentuk sastra tersebut, umumnya anak-anak menyenangi hal-hal yang fantastic, pertualangan, kepemimpian, keberanian, dan peristiwa aneh-aneh.
Untuk puisi, Fisher dan maretta (dalam Tarigan 1995) menyatakan bahwa anak-anak senang menggemari puisi naratif, limerick. Dan lirik khususnya berkaitan dengan binatang dan pengalaman-pengalaman yang lazim dalam kehidupan anak. Mengingat begitu beragamnya jenis sastra, penelitian ini hanya akan memfokuskan satu bentuk saatra, yaitu prosa khusunya prosa fiksi untuk anak-anak sebagai materi penelitian pembelajaran sastra di SD. Penjelasan tersebut akan diawali dari penjelasan prosa fiksi dan penguraian jenis-jenis prosa fiksi.
1.      Prosa Fiksi
Pada dasarnya prosa fiksi mengacu pada kata yang membentuknya, yaitu kerangka dasar pada kata ”fiksi”. Kata fiksi atau fiction di turunkan dari bahasa latin fistio, fictun yang berarti ”membentuk, membuat, mengadakan, menciptakan” (Webster New Collegiate Distionary dalam Tarigan, 1960). Menurut The American College Dictionary (dalam Tarigan, 1995), istilah fiksi dapat diartikan cabang dari sastra yang menyusun karya-karya narasi imajinatip, terutama dalam bentuk prosa atau sesuatu yang diadakan, dibuat-buat, diimajinasikan, dan suatu cerita yabg disusun.
Prosa dapat diartikan sebagai bentuk cerita rekaan atau cerita yang diciptakan berdasarkan kekuatan imajinasi pengarang untuk membangkitkan atau menghidupkan segala sesuatu itu lebih hidup dan seolah-olah apa yang diceritakan benar-benar terjadi dalam dunia nyata. Menurut Aminuddin (1987, istilah prosa fiksi disebut juga karya fiksi atau prosa cerita, prosa narasi, narasi atau cerita ber plot. Rahmanto (1986 menjelaskan bahwa cerita fiksi dapat dikatagorikan sebagai bentuk sastra yang imajinatif. Prosa fiksi anak-anak memiliki berbagai macam jenis. Menurut beberapa ahli sastra, jenis-jenis PFA dikategorikan
Fungsi buku yang bergambar menurut Stewig (1980) memiliki tiga hal penting, yaitu:
·         buku bergambar menyediakan bahasa untuk anak,
·         buku bergambar mempertajam wawasan anak, dan
·         buku bergambar memberikan dorongan dan memengaruhi anak secara jelas.
2.      Sastra Tradisional
Sastra tradisional merupakan salah satu jenis sastra yang paling tua kehadiranya dalam kancah kesastraan. Sastra tradisional umumnya berisi tentang tukang sihir, putrid-putri cantik, dan pahlawan berani. Isi cerita sastra tardisional dikelompokan menjadi beberapa kategori, misalnya cerita rakyat, mitologi,legenda, fable, dongeng, perumpamaan, balada, nyanyian rakyat, dan syair-syair kepahlawanan (Huck dkk., 1987).
3.      Fiksi Realistis
fiksi realistis (FR) adalah cerita yang ditulis secara imajinatif realistis berkenaan dengan keseluruhan aspek hidup dan kehidupan manusia. Tema-tema umum fiksi realistis berkisar pada masalah keluarga
4.      Fiksi Sejarah
fiksi sejarah merupakan cerita realistis masa lalu latau latar waktunya masa lalu dengan kisahan waktu yang berbeda (Rothlein, 1991 dan stewig, 1980).
5.      Fiksi Fantasi
Istilah fiksi fantasi identik dengan pembatasan ketidakpercayaan. Fiksi fantasi disebut juga cerita khayal. Fiksi fantasi menggabungkan unsur-unsur yang mungkin dan yang tidak mungkin untuk membuat hal yang tidak dapat dipercaya tampak dipercaya. Fiksi fantasi memasukan hubungan antara bahasa dengan gambaran, membuat benda-benda yang tidak tampak menjadi tampak, dan membuat hal-hal yang tidak diketahui menjadi diketahui (Cullinan, 1989).
6.      Fiksi Ilmu Pengetahuan
fiksi ilmu pengetahuan adalah subbagian cerita fantasi. Pada dasarnya, fiksi ilmu pengetahuan menekankan dasar-dasar hokum ilmiah dan kemajuan teknologi.
 
 
sumber: http://elvin233.blogspot.com
28 Nopember 2012

Rabu, 21 November 2012

Biodata

nama : Irma

nim : 1004026

kelas : 3 bahasa

alamat : Purwakarta

tinggi badan : 160 cm

status : mahasiswa

zodiak : pisces

motto : bermanfaat bagi orang lain

visi : hidup bahagia dunia akhirat

misi : segala aktivitas diniatkan hanya untuk Alloh

melakukan hal-hal yang bermanfaat

tidak lupa berdzikir

bekerja dengan penuh keikhlasan